Arti Seorang Pemuda
Sebuah kata bijak dari seorang yang bijak telah berkata, "Bukanlah seorang pemuda yang mengatakan INI BAPAK SAYA. Tapi pemuda adalah seorang yang mengatakan INILAH SAYA". Sebuah kata bijak ini mengingatkan kita pada kondisi sekarang ini. Dimana banyak sekali para pemuda yang petentang–petenteng memperlihatkan gaya hidupnya yang glamour dan terkesan mewah namun kebanyakan bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri, melainkan lebih condong kepada kerja keras orang tuanya.
Hal ini mungkin dapat dimaklumi tapi mungkin juga tidak. Kemakluman itu disebabkan karena banyaknya orang tua yang memanjakan anaknya dari sejak anak-anak mereka masih kecil. Dengan alasan yang bermacam-macam, misalnya biar tidak sengsara seperti dirinyalah, agar berbeda hidupnyalah, dan lain sebagainya. Namun tanpa didasari pendidikan yang baik dan sopan santun yang baik pula. Para orang tua hanya memberikan materi yang berlebihan tanpa memperdulikan pribadi dan psikologi anak.
Inilah yang harus diwaspadai setiap orang tua. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat menjadikan anak-anak kita tidak suka berkata "ini AYAH SAYA" tapi lebih senang berkata "inilah SAYA".
• Dimasa kecil dan menginjak puber, sebisa mungkin biarkan anak-anak kita melakukan apa saja yang diinginkannya namun dengan suatu ketegasan bahwa apapun yang mereka lakukan, mereka akan menanggung resikonya sendiri. Walaupun dalam praktek kenyataannya nanti peran orang tua sebagai pemantau jarak jauh sangatlah dibutuhkan juga.
• Sebisa mungkin kurangilah kata "JANGAN" pada anak-anak kita. Seyogyanya kata tersebut tersebut bisa diganti dengan "KALAU BISA" atau "APAKAH TIDAK LEBIH BEGINI / BEGITU". Dengan demikian anak kita akan jarang sekali mendengar perintah larangan dari kita sehingga di saat mereka dewasa nanti, mereka akan berusaha bersikap bijak dengan semua orang dengan menggunakan kata-kata yang baik.
• Hiasilah rumah dengan hiasan kata-kata mutiara. Kata bijaksana dan bermakna yang mereka lihat setiap hari akan mengubah gaya hidup mereka untuk lebih bersikap arif dan bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak di masa yang akan datang.
Hal ini mungkin dapat dimaklumi tapi mungkin juga tidak. Kemakluman itu disebabkan karena banyaknya orang tua yang memanjakan anaknya dari sejak anak-anak mereka masih kecil. Dengan alasan yang bermacam-macam, misalnya biar tidak sengsara seperti dirinyalah, agar berbeda hidupnyalah, dan lain sebagainya. Namun tanpa didasari pendidikan yang baik dan sopan santun yang baik pula. Para orang tua hanya memberikan materi yang berlebihan tanpa memperdulikan pribadi dan psikologi anak.
Inilah yang harus diwaspadai setiap orang tua. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat menjadikan anak-anak kita tidak suka berkata "ini AYAH SAYA" tapi lebih senang berkata "inilah SAYA".
• Dimasa kecil dan menginjak puber, sebisa mungkin biarkan anak-anak kita melakukan apa saja yang diinginkannya namun dengan suatu ketegasan bahwa apapun yang mereka lakukan, mereka akan menanggung resikonya sendiri. Walaupun dalam praktek kenyataannya nanti peran orang tua sebagai pemantau jarak jauh sangatlah dibutuhkan juga.
• Sebisa mungkin kurangilah kata "JANGAN" pada anak-anak kita. Seyogyanya kata tersebut tersebut bisa diganti dengan "KALAU BISA" atau "APAKAH TIDAK LEBIH BEGINI / BEGITU". Dengan demikian anak kita akan jarang sekali mendengar perintah larangan dari kita sehingga di saat mereka dewasa nanti, mereka akan berusaha bersikap bijak dengan semua orang dengan menggunakan kata-kata yang baik.
• Hiasilah rumah dengan hiasan kata-kata mutiara. Kata bijaksana dan bermakna yang mereka lihat setiap hari akan mengubah gaya hidup mereka untuk lebih bersikap arif dan bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar